CONTOH FAUNA ASIATIS DAN PENJELASANYA
Contoh Fauna Asiatis dan Penjelasannya. Fauna Asiatis atau Hewan di
daerah paparan Sunda meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Pulau-pulau
di sekitarnya, mempunyai karakteristik fauna di Asia.
Pada zaman es, daratan benua Asia terhubung dengan kepulauan Indonesia.
Pada waktu itu kedalaman laut yang dangkal memungkinkan hewan-hewan
berpindah ke paparan Sunda. Selat Makassar (laut yang terdapat diantara
Kalimantan dan Sulawesi) serta selat Lombok (laut yang terdapat diantara
Bali dan Lombok) menjadi pemisah dari Garis Wallace, yang merupakan
batas dari daerah paparan Sunda.
B
Mamalia
Fauna Asiatis dari jenis mamalia mempunyai spesies sekitar 515. Sekitar
173 diantaranya merupakan spesies endemik. Dari jenis mamalia, contoh
Fauna Asiatis adalah Orangutan, Bekantan, Badak.
Burung
Berdasarkan Konservasi International, sekitar 771 spesies unggas
merupakan Fauna Asiatis. Sekitar 146 spesies merupakan endemik daerah
paparan Sunda. Pulau Jawa dan Bali memiliki lebih dari 20 spesies
endemik, Jalak Bali dan Cerek merupakan salah satu contoh Fauna Asiatis.
Berdasarkan data yang ada, jumlah jenis burung di Indonesia sekitar 1598
jenis. Hal ini membuat Indonesia menempati urutan pertama sebagai
negara dengan jumlah jenis burung terbanyak se-Asia.
Reptil dan Amfibia
Sekitar 449 spesies dari 125 genus reptil diperkirakan hidup di paparan
Sunda. Sekitar 249 spesies dan 24 genus merupakan endemik di daerah ini.
Sebanyak tiga famili reptil termasuk endemik di paparan Sunda:
Anomochilidae, Xenophidiidae and Lanthanotidae. Dari famili
Lanthanotidae terdapat earless monitor (Lanthanotus borneensis), kadal
coklat Kalimantan yang hampir punah. Sekitar 242 spesies amfibia dalam
41 genus hidup di daerah paparan Sunda. Sekitar 172 spesies termasuk
juga Caecilian dan enam genus adalah endemik.
Ikan
Sekitar hampir 200 spesies baru ditemukan di daerah paparan Sunda dalam
jangka waktu sepuluh tahun terakhir. Sekitar 1000 dari spesies ikan
hidup di sungai, danau, dan rawa-rawa. Kalimantan mempunyai jumlah
sekitar 430 spesies, dan sekitar 164 merupakan endemik. Sumatra memiliki
270 spesies, sekitar 42 spesies merupakan endemi. Ikan arwana emas
(Scleropages formosus) adalah contoh spesies ikan dari di daerah ini.
Di Indonesia terdapat tiga jenis fauna yaitu Fauna Asiatis, Australis
dan Peralihan, untuk membaca lebih lanjut, silakan baca tentang Fauna Asiatis, Australis dan Peralihan disini.
Semoga tulisan Adhitya Nugraha Novianta tentang contoh Fauna Asiatis dan Penjelasannya menjadi ilmu yang bermanfaat.
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/03/bangun-datar.htm
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
CONTOH KABUT ( TEORI NEBULA)
Teori Kabut ( Teori Nebula ) Immanuel Kant, Teori Kabut ( Teori Nebula ) adalah teori terbentuknya Tata Surya
Teori Kabut ( Teori Nebula )
pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan
dikembangkan lagi oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Teori yang serupa
dengan Teori Kabut ( Teori Nebula ) juga dikembangkan oleh Pierre
Marquis de Laplace pada tahun 1796. Teori tersebut lebih dikenal dengan
nama teori Nebula Kant-Laplace. Teori Kabut ( Teori Nebula ) menyebutkan
bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut
raksasa tersebut terbentuk dari debu, es, gas ( nebula ), dan unsur gas
lain yang sebagian besar terdiri dari hidrogen. Gaya gravitasi
menyebabkan kabut tersebut menyusut dan berputar pada arah tertentu
dengan suhu kabut yang memanas. Kabut tersebut pada akhirnya menjadi
bintang raksasa atau matahari. Matahari semakin menyusut dan semakin
berputar lebih cepat. Karena semakin menyusut dan berputar lebih cepat
maka cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling Matahari. Akibat
dari gaya gravitasi tersebut maka gas-gas terus memadat dan membentuk
planet dalam serta planet luar. Pierre Marquis de Laplace berpendapat
bahwa orbit planet-planet dalam tata surya merupakan akibat dari proses
pembentukan tersebut.
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/03/bangun-datar.htm
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
RUMUS LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR
Rumus Luas dan Keliling Bangun Datar berupa kumpulan rumus bangun datar lengkap.
Adapun rumus luas dan keliling bangun datar
yang terdiri dari rumus persegi, rumus persegi panjang, rumus segitiga,
rumus jajar genjang, rumus trapesium, rumus layang-layang, rumus belah
ketupat, dan rumus lingkaran adalah sebagai berikut:
Rumus Persegi
Luas = s x s = s2
Keliling = 4 x s
s = panjang sisi persegi
Rumus Persegi Panjang
Luas = p x l
Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
p = panjang persegi panjang, l = lebar persegi panjang
Rumus Segitiga
Luas = ½ x a x t
Keliling = jumlah semua sisi
a = panjang alas segitiga, t = tinggi segitiga
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan menggunakan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)
Rumus Jajar Genjang
Luas = a x t
Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
a = panjang alas jajar genjang, t = tinggi jajar genjang
Rumus Trapesium
Luas = ½ x (s1 + s2) x t
Keliling = jumlah semua sisi
s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium
Rumus Layang-layang
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
Rumus Belah Ketupat
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
Keliling = jumlah semua sisi
Rumus Lingkaran
Luas = π (pi) x jari-jari (r) 2
= πr2
Keliling = 2 x π x r atau π x D
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
Proses Metamorfosis Kupu-kupu, tahapan proses metamorfosis kupu kupu : Telur, Ulat, Kepompong, dan Kupu-kupu
Proses metamorfosis kupu-kupu melalui beberapa tahap fase. Fase pertama
adalah telur (ovum, plural ova), fase kedua adalah ulat atau caterpillar
(larva, larvae), fase ketiga adalah kepompong atau kokon atau chrysalis
(pupa, pupae) dan fase keempat adalah insekta berupa kupu-kupu atau
imago (plural imagines). Berikut adalah tahapan proses metamorfosis kupu
kupu dan penjelasannya
Telur
Telur akan
menetas menjadi larva setelah 3 – 5 hari.
Larva (Ulat)
Setelah telur
menetas menjadi larva maka larva akan mencari makan, tetapi beberapa larva
mengkonsumsi cangkang telurnya yang kosong sebagai bahan makanan pertama. Pada
saat pertumbuhan, kulit luar larva tidak ikut meregang, tetapi ketika kulit
luar larva menjadi sangat ketat, larva akan berganti kulit. Pada umumnya larva
berganti kulit sebanyak 4 – 6 kali, periode pergantian kulit (molting) disebut
juga instar. Ketika larva telah mencapai pertumbuhan maksimal maka larva akan
berhenti makan lalu mencari tempat berlindung dan melekatkan diri pada ranting
atau daun. Pada tahap ini larva telah berada pada fase prepupa dan akan
melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa (kepompong).
Pupa
(Kepompong)
Meskipun pada
saat fase pupa seperti periode istirahat, tetapi di dalam pupa sedang terjadi
proses pembentukan kupu-kupu yang berlangsung sekitar 7 – 20 hari tergantung
jenis spesies.
Kupu-kupu
Setelah
kupu-kupu muda keluar dari pupa (kepompong) maka kupu-kupu muda akan merangkak
ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke
bawah serta mengembang secara normal. Setelah sayap kering, mengembang, dan
kuat maka sayap akan membuka dan menutup beberapa kali, kupu-kupu muda akan mencoba
terbang, kupu-kupu muda akan tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa dan berada pada
fase imago.
Semoga artikel
tentang proses metamorfosis kupu kupu bermanfaat.
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/03/bangun-datar.htm
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
RANTAI MAKANAN
Rantai makanan adalah Proses makan dimakan diikuti perpindahan energi satu organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu
Pada dasarnya rantai makanan di bedakan menjadi dua tipe yaitu:
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain).
contoh: tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora.
2. Rantai makanan sisa (detritus food chain).
contoh: bahan mati mikroorganisme (detritivora = organisme pemakan sisa) predator dan bangkai.
Terdapat tiga macam rantai pokok dalam rantai makanan yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai pemangsa, landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai
produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora
sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa
herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa
karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai parasit, dimulai dari organisme besar hingga organisme yang
hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing,
bakteri, dan benalu.
3. Rantai saprofit, dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/03/bangun-datar.htm
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
METAMORFOSIS KATAK ATAU KODOK
Proses Metamorfosis Katak dan penjelasannya. Katak atau kodok betina, Telur, Kecebong / Berudu, Katak Muda, Katak Dewasa
Siklus hidup atau Proses Metamorfosis Katak dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
Metamorfosis Katak atau Kodok
dimulai pada saat katak betina dewasa bertelur, telur katak akan
menetas setelah berusia kurang lebih 10 hari. Setelah menetas, telur
katak akan menjadi Berudu atau Kecebong. Berudu atau Kecebong akan hidup
di air dan akan memiliki insang luar yang berbulu untuk bernapas
setelah berusia 2 hari. Insang Berudu atau Kecebong akan tertutup oleh
kulit setelah berumur 3 minggu. Setelah berumur sekitar 8 minggu, kaki
belakang Berudu atau Kecebong akan terbentuk kemudian membesar dan kaki
depan mulai muncul. Pada saat berumur sekitar 12 minggu, kaki depan
Berudu atau Kecebong mulai berbentuk, ingsang tak berfungsi lagi dan
ekor Berudu atau Kecebong menjadi pendek serta akan bernapas dengan
paru-paru. Berudu atau Kecebong akan berubah menjadi Katak Muda. Katak
tersebut akan tumbuh menjadi Katak dewasa dan kembali berkembang biak.
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/03/bangun-datar.htm
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
FAUNA ASIATIS, AUSTRALIS DAN PERALIHAN
Pengertian Fauna Asiatis, Fauna Australis, Fauna Peralihan. Fauna Tipe Asiatis, Hewan Asiatis, Jenis Contoh Fauna Asiatis
Gambar Persebaran Fauna Asiatis, Australis dan Peralihan
Persebaran Fauna di Indonesia: Fauna Asiatis, Fauna Australis dan Fauna Peralihan. Dibatasi Garis Wallace dan Garis Webber. Adapun penjelasan dari Jenis-Jenis dan Persebaran Fauna Asiatis, Fauna Australis dan Fauna Peralihan dan contoh Fauna Asiatis, contoh Fauna Australis, dan contoh Fauna Peralihan adalah sebagai berikut.
Fauna Asiatis ( Hewan Asiatis )
Pengertian Fauna Asiatis adalah Fauna tipe Asiatis disebut juga fauna
dataran sunda. Penyebaran Fauna Asiatis terdapat sebelah barat yang
meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Jenis Fauna Asiatis atau contoh hewan asiatis antara lain adalah: Gajah,
Harimau, Badak Bercula Dua, Badak Bercula Satu, Orang Utan, Kancil,
Beruang Madu, Beo, Bekantan/Kera.
Silakan baca contoh Fauna Asiatis dan Penjelasannya disini
Silakan baca contoh Fauna Asiatis dan Penjelasannya disini
Fauna Australis ( Hewan Australis )
Pengertian Fauna Australis adalah Fauna tipe Australis disebut juga
fauna dataran sahul. Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau
disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan
binatang-binatang di benua Australia. Jenis
Fauna Australis contohnya antara kanguru, burung cendrawasih dan
berbagai jenis burung lainnya, reptil, dan amphibi.
Fauna Peralihan ( Hewan Peralihan )
Pengertian Fauna Peralihan adalah Daerah fauna tipe Peralihan dibatasi
oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan
garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Fauna
peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Jenis Fauna Peralihan contoh faunanya antara lain babi rusa, anoa,
kuskus, biawak, tapir (kerbau liar), Komodo.
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/03/bangun-datar.htm
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.
MONOKOTIL DAN DIKOTIL
Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, jenis atau ciri monokotil dan dikotil, contoh monokotil dan dikotil
Monokotil atau tumbuhan berkeping biji
tunggal adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga
yang bijinya tidak membelah. Dikotil atau atau tumbuhan berkeping biji
dua memiliki biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua.
Monokotil dikelompokkan menjadi 5
1. Rumput-rumputan (Graminae), contoh: padi, jagung
2. Pinang-pinangan (Palmae), contoh: sagu, kelapa
3. Jahe-jahean (Zingiberaceae), contoh: jahe, kunyit
4. Pisang-pisangan (Musaceae), contoh: pisang raja, pisang ambon
5. Anggrek-anggrekan (Orchidaceae), contoh: vanili, anggrek
Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu:
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), contoh: jarak, ubi
2. Jambu-jambuan (Myrtaceae), contoh: jambu air, jambu biji
3. Terong-terongan (Solanaceae), contoh: terong, tomat
4. Polong-polongan (Leguminoceae), contoh: kacang, pete
5. Komposite (Compositae), contoh: bunga matahari
http://adhityanugrahanovianta.blogspot.com/2012/03/bangun-datar.htm
Adhitya Nugraha Novianta © 2011. Diberdayakan oleh Blogger.