Rabu, 26 Maret 2014

KARAKTERISTIK RAS KAMBING DAN DOMBA LOKAL DI INDONESIA

A. RAS KAMBING DI INDONESIA

1. Kambing Kacang
Kambing kacang merupakan kambing asli Malaysia dan Indonesia. Merupakan kambing yang tahan derita, lincah, mampu beradaptasi dengan baik dan tersebar luas di seluruh daerah di Indonesia maupun Malaysia. Kegunaan utamanya adalah sebagai penghasil daging. Mempunyai kulit yang relatif tipis dengan bulu yang kasar, dan hewan jantannya mempunyai bulu surai yang panjang dan kasar.

Kambing kacang biasanya berwarna hitam, kadang-kadang dengan beberapa bercak putih. Tanduknya berbentuk pedang lengkung, melengkung ke atas dan ke belakang , dan tumbuh dengan baik pada jantan maupun betina. Umumnya telinganya pendek dan tegak. Janggut selalu terdapat pada hewan jantan. Lehernya pendek dan punggungnya melengkung sedikit lebih tinggi daripada bahunya. Kambing ini peridi, dengan rata-rata jumlah anak lahir seperindukan 2,2 ekor.
Tinggi gumba kambing jantan rata-rata 60-65 meter, betina 50-60 cm. Bobot yang jantan dan betina bisa mencapai 40 kg. Lambat dalam mencapai dewasa kelamin. Produksi yang paling utama dari kambing kacang adalah daging, susu sangat jarang diproduksi karena ambing susu kambing kacang kurang baik. Kualitas karkas kambing sendiri kurang diperhatikan karena citarasa yang keras dan kurang lembut dibandingkan dengan daging sapi. Produk susu yang dihasilkan oleh kambing sangat sedikit selama laktasi hanya mampu memproduksi 90 kg dengan masa laktasi 126 hari, sedangkan hasil susu dalam satu hari kurang dari 1 kg. Berikut jumlah gizi susu yang dihasilkan oleh kambing kacang :
Komposisi Gizi Jumlah
Lemak 4,7
Protein 5,0
Laktosa 5,77
Abu 0,79

2. Kambing Marica
Kambing ini banyak terdapat di Sulawesi. Tubuhnya lebih kecil dari pada kambing kacang. Bobot tubuh rata-rata untuk jantan dan betina 25 kg. Kambing Marica punya potensi genetik yang mampu beradaptasi baik di daerah agro-ekosistem lahan kering, dimana curah hujan sepanjang tahun sangat rendah. Kambing Marica dapat bertahan hidup pada musim kemarau walau hanya memakan rumput-rumput kering di daerah tanah berbatu-batu.

3. Kambing Gembrong
Banyak terdapat di Pulau Bali, khususnya di pantai timur Bali. Tubuh kambing ini lebih besar dari kambing kacang tapi lebih kecil dari kambing ettawa. Tanduk hanya ada pada jantan, bentuknya panjang dan berkelok. Tinggi 58-65 cm. Bobot dewasa 32-45 kg, bulunya dapat mencapai 25 cm. Kambing jantan diambil bulunya yang panjang, putih, halus seperti sutra. Pencukuran dilakukan setiap 1.5 tahun sekali.

4. Kambing Kosta
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini dilaporkan mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini diduga terbentuk berasal dari persilangan kambing Kacang dan kambing Khasmir (kambing impor). Hasil pengamatan, ternyata sebaran warna dari kambing Kosta ini adalah coklat tua sampai hitam. Dengan presentase terbanyak hitam (61 %), coklat tua (20%), coklat muda (10,2%), coklat merah (5,8%), dan abu-abu (3,4%). Pola warna tubuh umumnya terdiri dari 2 warna, dan bagian yang belang didominasi oleh warna putih.



B. RAS DOMBA LOKAL INDONESIA

1. Domba Ekor Gemuk
Domba ini berkembang di daerah Jawa Timur, Madura, Sulawesi dan Lombok. Ciri-cirinya :
• Umumnya tidak bertanduk
• Ekornya panjang, lebar, tebal, bisa menampung lemak banyak, ekornya besar
• Ujung ekornya kecil
• Warnanya putih, sebagian kecil hitam dan kecoklatan
• Bobot untuk jantan 50-70 kg, dan betinanya 25-40 kg

2. Domba Priangan (Garut)
Domba ini merupakan persilangan antara domba merino dengan domba ekor gemuk Afrika Selatan.
Biasanya digunakan untuk aduan dan kontes. Ciri-cirinya :
• Tanduk hanya ada pada jantan, ukurannya besar, melengkung ke belakang berbentuk spiral
• Ekor pendek dan pangkalnya agak besar
• Bobot badan dewasa untuk jantan 60-80 kg, untuk betina 20-40 kg



3. Domba Ekor Tipis
Domba ekor tipis merupakan domba asli Indonesia, 80% berada di Jabar dan Jateng. Domba mampu hidup di daerah gersang. Domba ini mempunyai keunggulan tersendiri, yaitu mampu melahirkan kembar (2-5 ekor/kelahiran). Ciri-cirinya adalah :
• Ekor tipis dan kecil
• Bulul badan berwarna putih
• Tanduk hanya ada pada jantan, bentuknya kecil dan melingkar
• Bobot untuk jantan : 30-40 kg, betina : 15-20 kg
• Badannya tidak berlemak, menyebabkan hasil karkasnya rendah


Meskipun domba di Indonesia masih diusahakan sebagai penghasil daging dan pupuk saja, namun domba di Indonesia ”memiliki hari depan yang baik” karena :

A. Daging domba seperti halnya daging sapi dan ayam bisa diterima oleh berbagai lapisan masayarakat, agama, dan kepercayaan manapun di Indonesia (berbeda dengan kondisi babi)

B. Adanya perkembangan kota-kota besar, ilmu pengetahuan serata income yang cukup mendorong penduduk untuk memenuhi kebutuhan gizi, khususnya protein hewani. Oleh karena itu para peternak domba tidak perlu ragu akan kehabisan pemasaran.


REFERENSI BUKU

Devendra, C., M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Penerbit ITB dan Universitas Udayana, Bandung.

Mulyono, S., 1998. Teknik Pembibitan Kambing dan Domba. PT Penebar Swadaya, Jakarta.

Murtidjo, B. A.. 1993. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong dan Perah. Kanisius, Jakarta.

Sodiq, A., dan Z. Abidin. 2002. Penggemukan Domba. PT AgroMedia Pustaka, Depok.

Tim Penelitian Ternak. 2006. Sukses Beternak Kambing dan Domba. Papas Sinar Sinati, Jakarta.
http://myselfmyname.blogspot.com/2009/12/karakteristik-ras-kambing-dan-domba.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar