PENGOBATAN TRADISIONAL PADA KAMBING
PERANAKAN ETTAWAH
Adanya
gangguan penyakit pada ternak dapat membuat peternak menjadi resah. Peternak
sangat sadar akan dampak negatifnya yaitu kerugian dalam berternak. Untuk
menghindari resiko tersebut, peternak harus berupaya menyelamatkan dan
menyembuhkannya, yaitu dengan mencari obat penangkal penyakit. Obat atau jamu
yang sudah sejak lama digunakan peternak tradisional ternyata masih sangat
beragam, baik dengan cara ramuan maupun tunggal. Selain untuk pengobatan, obat
tradisional dapat digunakan untuk tindakan pencegahan (preventif). Obat
digunakan digunakan walaupun kondisi ternak sehat, baik untuk obat luar maupun
untuk obat dalam tubuh.
Hakikat
pengobatan tradisional pada dasarnya berlandaskan pada pengalaman empiris yang
praktik pengobatannya sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Bahannya dapat
berasal dari tumbuhan, hewan, mineral atau campuran bahan-bahan tersebut. Dalam
istilah farmasi, sediaan bahan dari tersebut disebut simplisia. Simplisia
nabati dapat berasal dari seluruh bagian tanaman atau bagiannya (akar, kulit
batang, daun, bunga, buah, umbi atau biji), maupun eksudat tanaman (zat nabati
yang secara spontan keluar, dikeluarkan atau diekstrak dari jaringan sel
tanaman).
Beberapa
simplisia nabati untuk ternak : kunyit, temulawak, kencur, bawang putih, sirih,
cengkeh, adas, lada, minyak tanah atau gula merah. Simplisia hewani antara lain
kuning telur ayam dan madu. Simplisia mineral atau pelican yang belum atau
sudah diolah secara sederhana misalnya belerang, kapur, dan garam dapur. Berikut
ini macam penyakit dan pengobatannya:
MENINGKATKAN
STAMINA/DAYA TAHAN TUBUH/STRESS
Meningkatkan
stamina, daya tahan tubuh dan strees kambing penting untuk dijaga bahkan
ditingkatkan. Ternak kambing yang habis dari perjalanan jauh, perubahan musim
dan masih dalam proses adaptasi atau penyesuaian lingkungan baru kambing akan
mengalami penurunan stamina, daya tahan tubuh dan stress yang tinggi, sehingga
dapat menyebabkan ternak kambing mudah terserang penyakit bahkan berakibat pada
kematian.
Tanda klinis :
- Kambing menjadi lesu dan tidak
bergairah.
- Nafsu makan berkurang bahkan
hilang.
- Kambing terlihat sering
duduk-duduk.
Pencegahan :
- Tempatkan kambing pada
kandang/lokasi yang teduh.
- Hindari kegaduhan atau kegiatan
yang membuat ternak kaget.
- Berikan pakan sesuai daerah
asal (ramban yang sudah layu ± 3 jam).
Pengobatan
jamu :
- Larutkan
gula merah ¼ kg dicampur asam jawa secukupnya. Jamu ini diberikan setelah
kambing sampai di kandang atau dari perjalanan jauh (pra droping), cuaca
di sekitar kandang memburuk (terik panas/hujan) dan pada saat satu bulan
pertama droping/adaptasi. Jamu ini diberikan 1 satu minggu satu kali dan
dua hari berturut-turut sesaat setelah droping.
- Madu
¼ gelas dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini dengan
cara diminumkan.
MENINGKATKAN NAFSU MAKAN
Dengan
meningkatnya nafsu makan kambing maka produktifitasnya akan meningkat dan
ternak dapat terjaga stamina, daya tahan tubuh, strees dan penyakit. Untuk itu,
upaya meningkatkan nafsu makan perlu terus dilakukan. Adapun jamu berikut dapat
dipilih untuk meningkatkan nafsu makan.
- Daun
talas 3 lembar dan garam dapur 3 sendok makan direbus selama 15 menit.
Daun yang sudah matang dijadikan untuk tiap ekor kambing.
- Kencur
segar 1 ons, diparut dan dicampur kuning telur ayam 1 butir, Jamu ini
diberikan setiap 3 hari sekali sampai kondisi makan kambing normal.
- Daun
buni, umbi lempuyang gajah dan terasi secukupnya ditumbuk hingga halus,
lalu ditambah sedikit air matang. Ramuan ini diperas dan diambil sarinya
dan airnya diberikan pada kambing.
- Mentimun
2 buah diparut, lalu dicampur garam dapur, asam jawa, terasi dan air
secukupnya. Ramuan ini siap diberikan pada kambing untuk sekali pemberian.
- Daun
buni 5 lembar, lengkuas sebesar ibu jari, terasi dan garam dapur
secukupnya ditumbuk hingga halus lalu ditambahkan air secukupnya. Ramuan
ini diperas dan airnya disaring dan diberikan pada 2 ekor kambing.
- Pucuk daun durian 5 lembar, daun buni 5 lembar, daun dadap serep 5 lembar, terasi dan garam dapur secukupnya kemudian bahan ini dihaluskan. Tambahkan sedikit air dan airnya diperas. Air perasan ini diberikan pada 2 ekor kambing.
PERUT KEMBUNG
Kembung
(bloat) disebabkan oleh penimbunan gas dalam perut akibat proses fermentasi
berjalan cepat. Tingginya akumulasi gas menekan organ dalan tubuh sehingga
menimbulkan kesakitan, pernapasan dengan mulut terbuka atau frekuensi
pernapasan tinggi, serta frekuensi buang air besar dan kencing meningkat. Agar
ternak terhindar dari perut kembung, hindari pemberian pakan kambing sebagai
berikut :
1.
Pakan hijauan yang masih terlalu
muda, banyak mengandung air atau terlalu basah, baik terkena air hujan atau
embun. Maka sebaiknya kambing diberi pakan hijauan yang sudah kering dari embun
pagi.
2.
Pakan dari bahan pakan yang mudah
dan cepat difermentasi seperti kol, lobak dan wortel secara berlebihan.
3.
Pakan biji-bijian yang tergiling
halus terlalu banyak, tetapi kuarang mendapat hijauan berserat.
4.
Pakan leguminosa (daun kacang-kacangan)
terlalu banyak.
5.
Bila keadaan memaksa, hijauan
sebaiknya diberi percikan minyak kelapa.
Tanda klinis :
1.
Kambing merasa gelisah, sakit, dan
sulit bernapas.
2.
Perut bagian kiri mengalami
pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi sepertibedug/gendang.
3.
Punggung membungkuk, denyut jantung melemah,
selaput lender mulut kebiruan.
4.
Ternak jatuh dan susah bangun lagi,
bila dibiarkan ternak dapat mati mendadak.
Pengobatan jamu :
- Minyak
nabati (minyak kelapa, minyak kedelai, atau minyak sawit) sebanyak 100-200
ml (sekitar ½ – 1 gelas) dengan cara dicekok.
- Kambing
dicekok 200 cc “Sprite/soda”, lalu perut yang kembung sebelah kiri dibalur
dengan bawang merah hanlus dan sudah dicampur dengan minyak angina. Bila
angina sudah keluar melalui anus, kedua kakidepan diangkat ke atas sambil
sisi perut dijepit dengan kaki kita. Mulut kambing harus selalu terbuka,
dengan cara mulut kambing disumbat dengan kayu/paralon secara melintang
dan usahakan kambing tetap berdiri. Dengan cara ini semua timbunan gas
dalam perut akan keluar.
- Bagian
anus kambing ditusuk dengan tangkai daun papaya yang ujungnya sudah
diolesi minyak goreng agar tidak melukai dinding anus. Setelah itu kedua
sisi perut kambing dijepit sehingga gas akan keluar melalui tangkai daun
papaya.
KUDIS/KURAP/SCABIES
Kudis atau
kurap disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei, Psoroptes communis var.ovis dan
Chorioptes ovis. Tungau ini mudah menular ke ternak lain.
Tanda
klinis :
- Kulit tampak bercak-bercak
merah yang membentuk bisul sehingga mengalami kekakuan, penebalan dan
bersisik.
- Ternak menggosok-gosokkan
bulunya ke dinding kandang karena gatal, bulu rontok.
- Ternak kurus, nafsu makan
berkurang dan anemia/kekurangan darah.
- Produksi susu menurun.
Pencegahan
:
Sanitasi
kandang dan penyemprotan pada kandang yang tercemar atau pernah terdapat ternak
kudisan.
Ternak sakit dipisahkan dari yang sehat dan hindari kontak langsung dengan ternak sehat.
Ternak sakit dipisahkan dari yang sehat dan hindari kontak langsung dengan ternak sehat.
Pengobatan
:
- Ternak terlebih dahulu
dimandikan dengan disikat dan dengan sabun antiseptic/deterjen.
- Permukaan kulit yang sakit
digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit dan minyak kelapa yang
dipanaskan setiap 2 hari sekali.
- Kulit yang sakit diolesi dengan
oli bekas secara teratur seminggu sekali. Pengobatan dengan oli bekas dari
kendaraan yang sidah menempuh jarak 1.000 km paling efektif karena
pertumbuhan bulu dan perbaikan kulit sangat baik dibandingkan dengan
menggunakan belerang (Balai Penelitian Veteriner/Balitvet).
- Jeruk purut digiling halus,
ditambahkan garam dapur dan minyak kelapa. Gosokkan pada kulit yang
terserang kudis.
- Lengkuas, daun ketepeng kerbau dan garam dapur dihaluskan dan dioleskan pada bagian kulit yang terserang kudis.
MATA BELEKAN (pink eye)
Kambing
yang terserang belekan aktivitasnya akan terganggu ini disebabkan oleh trauma
akibat tertusuk ujung rambut, debu dan duri. Walaupun demikian penyakit ini
dapat disebabkan oleh bakteri, virus, Chlamidia dan Ricketsia.
Tanda
klinis :
- Mata mengeluarkan air, tertutup
dan berkedip-kedip.
- Mata membengkak, merah,
kemudian keruh dan timbul borok pada selaput bening hinga mengalami
kebutaan.
Pencegahan
:
- Kebersihan kandang
dijaga/sanitasi, pisahkan ternak yang sakit.
- Pakan dipotong pendek agar
tidak melukai mata.
- Memandikan kambing 1 bulan 2
kali pada waktu cuaca cerah.
Pengobatan
:
Mata
ternak dicuci dengan air hangat. Semprotkan dengan teh dan garam yang
dilarutkan dalam air hangat. Penyemprotan dilakukan oleh mulut kita. Sesudah
disemprot berikan obat tetes mata atau salep mata manusia. Pengobatan ini
dilakukan setiap hari hingga sembuh.
DIARE ATAU MENCRET
Mencret
terjadi karena adanya gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri, makanan rusak, serta lingkungan atau udara dingin.
Tanda
Klinis :
- Feses atau kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau
mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman.
- Ternak tampak lesu, lemah dan
pucat.
Pencegahan
:
- Hindari hijauan kacang-kacangan
atau daun muda secara berlebihan.
- Jaga sanitasi kandang.
Pengobatan
jamu :
- Kambing sakit diberi larutan
garam 10 gr dan gula pasir 10 gr dan air matang 2,5 liter.
- Ternak sakit diberi larutan
oralit atau norit sebanyak 3 tablet.
- Air kelapa muda diminumkan
secukupnya.
- Daun jambu biji 5 lembar
dilumatkan bersama garam dapur dan diberikan pada kambing.
- Ternak lebih banyak diberi
hijauan daun jambu biji, daun bambu muda dan daun buni.
KERACUNAN PAKAN
Tanda-tanda
keracunan ialah mulut berbusa, kejang, kebiruan pada selaput lendir dan
terkadang mati mendadak.
Pengobatan
:
- Minyak kelapa 1 gelas
diminumkan pada 1 ekor kambing dan beri minum air kelapa
sebanyak-banyaknya.
- Air kelapa dicampur dengan asam
jawa dan garam dapur secukupnya duminumkan pada ternak yang keracunan.
- Bila ternak keracunan
insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa hangat 1 gelas.
- Ternak jangan diberi hijauan
beracun seperti, daun singkong dan daun dadap serep.
KAKI PINCANG
Biasanya
kambing pincang karena terperosok/terjepit lantai kandang. Kambing yang pincang
dapat diobati dengan ramuan daun sereh. Seikat daun sereh ditumbuk sampai
lembut, lalu dibalutkan pada kaki. Agar tidak lepas ramuan ini diikat dengan
perban atau potongan kain.
CACINGAN
Cacing
yang banyak menimbulkan kerugian pada kambing adalah cacing Haemonchus
contortusi. Cacing ini hidup sebagai parasit di pencernaan kambing menghisap
sari makanan, cairan tubuh dan darah, serta mengeluarkan racun yang
mengakibatkan kambing menjadi lemah dan lesu.
Tanda
klinis :
- Kambing terlihat kurus, lemah,
pucat, bulu berdiri dan kusam.
- Kambing diare, nafsu makan
berkurang, perut membesar dan produksi susu menurun.
Pengobatan
jamu :
- Buah pinang/jambe tua sebanyak
2 buah yang sudah dijemur hingga kering dan ditumbuk halus lalu diaduk
dengan gula jawa dan dibentuk pellet/butiran. Pemberian ini diberikan
dengan cara dicekokkan.
- Daun tembakau 5 lembar
dilumatkan, lalu dicampur air secukupnya dan disaring. Air saringannya
diminumkan pada ternak yang sakit.
- Serbuk getah papaya muda
dicampur air dengan perbandingan 1 : 5 hingga terbentuk suspensi. Suspensi
getah papaya ini diminumkan atau dicekokkan dengan menggunakan selang agar
langsung masuk ke dalam perut. Pemberian sebanyak 1,2 gr/Kg berat badan.
Sumber:
Sosro Wardoyo, S.Pt
Koordinator Pemberdayaan Peternak Kampoeng Ternak Wilayah
Lampung
Menurut faktor
penyebabnya, mastitis dapat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
agalactiae, Str.dysgalactiae, Str.uberis, Str. zooepidemicus, danaureus , serta
berbagai spesies lain yang juga bisa menyebabkanterjadinya mastitis walaupun
dalam persentase kecil.
Tanda-tanda
klinis
Keadaan mastitis di bagi menjadi beberapa bagian:
Keadaan mastitis di bagi menjadi beberapa bagian:
- Pra akut mastitis
- Akut mastitis
- Sub akut mastitis
- Kronis mastitis
- Sub klinis mastitis
Dalam
keadaan akut atau sub akut biasanya tanda-tanda klinis pada ambing terjadi
pembengkakan pada ambing dengan tanda-tanda:
- merah
- panas
- keras
- sakit bila disentuh
- fungsi terganggu (produksi
menurun menurun)
Tanda-tanda
keseluruhan
- Demam (pyrexia)
- Severe depression
- Anorexia penurunan nafsu makan
- Warna susu berubah warna –
kuning/merah keadaan – pekat/merah bau. Untuk subklinis mastitis, tidak
ada perubahan yang nyata pada susu.Penyakit hanya bisa dikenali melalui
pemeriksaan serum (patologi klinis).
Pencegahan
- Menjaga kebersihan kandang
- Memandikan kambing secara
teratur
- Menjaga kebersihan pemerah,
peralatan pemerahan, kambing pada saat sebelum pemerahan dan sesudah
pemerahan
- Pada saat pemerahan Susu harus
diperah sampai habis tetapi perlakuan yang halus dan cepat sehingga merusak
ambing.
- Pada kambing yang tidak diperah
susunya setelah lepas sapih sebaiknnya di diperah sampai masa kering
karena sisa susu setelah tidak disusu oleh anak kambing dapat dijadikan
media bakteri sehingga terjadi peradangan.
Pengobatan
secara Medis
Bersihkan daerah yang terjangkit menggunakan air hangat
dicampur dengan antiseptik. Tujuan penggunaan air hangat adalah untuk membantu
dalam aliran darah yang bisa menambah pengeluaran susu. Antiseptik berfungsi
untuk membunuh atau menghalangi pembiakan kuman di daerah ambing
Secara tradisional
- Induk diberi campuran kuning telor dan madu
- Kunyit diparut, kemudian
ditambah gula merah di tambah beberapa butir telor lalu diminmkan
- Puting susu yang terkena
mastitis, puting susunya dibersihkan dengan air hangat lalu dibalurkan
campuran kuniyt dengan asam jawa yang dihaluskan
- Puting dan ambing
diversihkan dengan rebusan air sirih, kemudian dibalurkan atau ditempelkan
campuran kencur dengan jahe.
Sumber bacaan:
Penyakit dan obat tradisional ternak karya Ir Wirdateti penerbit PT musi Perkasa Utama
Penyakit dan obat tradisional ternak karya Ir Wirdateti penerbit PT musi Perkasa Utama
SUSU KAMBING,SUNAH RASULLAH YANG TELAH DILUPAKAN
Susu kambing adalah minuman yang tidak kalah bergizinya
dibandingkan dengan susu sapi. Bahkan keluhan-keluhan kesehatan yang sering
dijumpai akibat minum susu sapi tidak pernah ditemui beritanya pada orang-orang
yang mengkonsumsi susu kambing.
Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang
mempunyai alergi terhadap susu sapi. Boleh jadi itulah hikmahnya mengapa dalam
riwayat-riwayat shahih tentang kehidupan Nabi Muhammad saw dan
sahabat-sahabatnya kita temui kisah mereka minum susu kambing, dan bukan susu
sapi!
Namun, manfaat susu kambing sayangnya masih belum disadari
oleh kebanyakan kaum muslimin termasuk bangsa Indonesia yang merupakan penduduk
muslim terbanyak di dunia.
Sebagaimana di negara-negara Eropa Barat dan Amerika
Serikat, di Indonesiapun susu sapi dan berbagai produk olahannya lebih
memasyarakat dan lebih mudah dijumpai di pasaran dibandingkan dengan susu
kambing.
Sunnah
Rasulullah yang telah dilupakan
Rasulullah saw. pernah bersabda sebagaimana yang
diriwayatkan dalam HR. Muslim bahwa Islam datang dalam keadaan asing dan pada
akhirnya akan datang suatu masa di mana Islam akan menjadi asing kembali.
Karena dalam memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran Islam seorang muslim
diperintahkan Allah SWT. untuk meneladani Rasulullah saw. (QS. 33: 21)
- maka
dalam sejarahnya terdapat pula masa di mana praktek meneladani semaksimal
mungkin seluruh sikap dan perilaku sehari-hari Rasulullah – termasuk
kebiasaan makan dan minumnya – mengalami masa awal yang asing dan masa
kemudian yang asing pula. Di antara jenis minuman yang biasa diminum oleh
Rasulullah saw. adalah susu kambing segar, yakni langsung diminum sesudah
diperah dari ambing kambing (kisah Abdullah bin Mas’ud pada masa remaja
saat dia menggembalakan kambing milik Uqbah bin Mu’aith)[2]. Namun, berapa
persen dari penduduk muslim di seluruh dunia ini – terlepas dari kemampuan
ekonominya – yang punya kebiasaan minum susu kambing? Atau lebih
spesifisik lagi: berapa persen dari seluruh kaum muslimin di dunia ini
yang tahu akan manfaat susu kambing?
- Sulit
untuk menemukan adanya data statistik aktual tentang jumlah konsumsi susu
kambing di seluruh dunia, apalagi di negara-negara yang penduduknya
sebagian besar muslim karena pada umumnya data internasional tentang
produksi, konsumsi dan kebutuhan susu ternak yang didokumentasikan dengan
baik adalah untuk susu sapi[3]. Bahkan tidak ada data dunia untuk jumlah
populasi ternak ruminant kecil (kambing dan domba) yang dibedakan tujuan
produknya (sebagai pemasok daging, serat wol, kulit ataukah susu).
- Namun,
dari data yang tersedia3 nampak bahwa produsen susu kambing yang paling
produktif (dalam kg susu/ekor/tahun) di dunia adalah negara Eropa Barat
dan Timur yang sebagian besar penduduknya non-muslim seperti misalnya
Perancis (400), Rusia (125), Spanyol (121), Italia (115), dan Yunani (78).
Sedangkan di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim seperti
Aljazair (47), Irak (35), Sudan (31), Turki (30), Pakistan (17) dan
Indonesia (15) produktifitas susu kambingnya sangat rendah. Juga dari
muamalah penulis dengan sesama muslim, baik bangsa sendiri maupun bangsa
asing yang tinggal di Jerman, dan dari pengamatan terhadap ketersediaan
susu sapi dan susu kambing di pasar, toko maupun pusat-pusat perbelanjaan
diduga kuat bahwa jawaban atas kedua pertanyaan di atas adalah: tidak
banyak. Sebagaimana di berbagai aspek kehidupan lainnya (politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan/keamanan) rupanya dalam hal kebiasaan makan
dan minumpun kaum muslimin masih dikuasai oleh arus pemikiran dan politik
negara-negara barat.
- Padahal
Allah SWT. telah berfirman dalam Al Qur’anul Karim: „Maka makanlah yang
halal lagi baik (thoyyib) dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu,
dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah“
(QS. 16 :114). Kebanyakan kaum muslimin baru tiba pada tahap halal, belum
sampai tahapan thoyyib. Padahal kalau kita menganalogikan dengan kedudukan
sholat wajib dan membayar zakat yang selalu diperintahkan Allah secara
bersama-sama dalam sebuah ayat (contohnya di dalam QS. 2: 83, 5: 12, 19:
55 dan 21: 73) untuk menunjukkan pentingnya hal yang kedua yang tidak
dapat dipisah-pisahkan dari hal yang pertama (riwayat Abu Bakar Ash
Shiddiq r.a. memerangi kaum muslimin yang enggan membayar zakat meskipun
mereka tidak meninggalkan sholat)[4], maka semestinya pengetahuan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang thoyyib pun tidak boleh dipisahkan
dari yang halal. Maka hendaknya kita tidak berpuas diri dengan mengetahui
makanan dan minuman yang halal saja, melainkan hendaknya kita juga
menambah pengetahuan kita akan ke-thoyyib-an makanan dan minuman halal,
termasuk susu.
Kontroversi
Susu Kambing dan Susu Sapi
Pada umumnya konsumsi susu ternak dianjurkan karena
potensinya sebagai sumber protein dan kalsium yang sangat penting bagi
kesehatan manusia. Bahkan sebagai sumber kalsium – dengan pola makan masyarakat
yang umumnya sangat kurang konsumsi sayur segarnya – nyaris susu tak bisa
digantikan dengan bahan makanan lainnya
- Oleh
karena itu, pada umumnya ahli pangan dan gizi sangat menganjurkan untuk
minum susu setiap hari. Namun, seorang ahli pangan yang sangat
memperhatikan pengaruh pola makan terhadap kesehatan dan proses timbul dan
sembuhnya berbagai macam penyakit, Norman W. Walker telah membuktikan
bahwa susu – kecuali susu kambing segar – adalah bahan makanan yang paling
banyak menimbulkan lendir di dalam tubuh manusia
- Beliau
juga mengamati bahwa susu yang paling cocok untuk dikonsumsi manusia
(selain bayi yang belum lepas dari air susu ibu) adalah susu kambing
segar. Dinyatakannya pula bahwa pemanasan di atas suhu 48°C justru merusak
nilai fisiologis susu kambing dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan
karena merangsang timbulnya lendir yang berlebihan – suatu hal yang sangat
kontroversial bagi ahli gizi dan teknologi pengolahan pangan pada umumnya.
- Di
antara gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari mengkonsumsi susu sapi
adalah kegemukan, asma, infeksi paru-paru, pilek alergi (misal alergi
serbuk sari) dan tuberkulosis6, meskipun pada umumnya ahli gizi dan dokter
berpendapat bahwa susu sapi dapat menjadi bahan makanan sumber berbagai
macam antibodi untuk melawan penyakit.
- Allah
SWT. telah berfirman bahwa susu adalah minuman yang disediakan-Nya bagi
manusia (QS. 16: 66, 23: 21). Allah juga menyebutkan bahwa minuman susu
itu mudah ditelan oleh manusia. Dalam istilah ilmu gizi tentunya mudah
ditelan ini maksudnya adalah mempunyai arti fisiologis yang baik. Tidak
mungkin Allah menjerumuskan hamba-hamba-Nya dengan menunjukkan sumber
minuman yang justru menimbulkan berbagai macam penyakit. Maka dalam
kontroversi manfaat ataukah kerugian yang akan kita rasakan sesudah
mengkonsumsi susu sapi perlu dikaji secara menyeluruh, bukan hanya untuk
satu jenis gangguan kesehatan semata. Kalau dikatakan susu sapi bisa
menjadi sumber antibodi untuk melawan penyakit tertentu, sedangkan di sisi
lain status kesehatan orang yang bersangkutan tidak dimonitor secara
menyeluruh (misal alergi tetap ada dan berat badan semakin bertambah tanpa
bisa dikontrol), maka boleh jadi memang ada manfaat dari susu sapi bagi
kesehatan manusia di samping banyak mudhorot yang ditimbulkannya. Ini
mirip dengan yang telah berlaku bagi minuman keras (khamr), tapi dalam
khamr ini Allah jelas-jelas telah membongkar rahasianya dengan berfirman
bahwa di dalam khamr memang bisa ditemui ada manfaatnya (paradoks Perancis
dengan khamr anggur merahnya), namun kemudhorotannya jauh lebih besar.
Dengan demikian maka besarnya konsumsi susu sapi oleh kaum muslimin selama
ini bisa jadi hanya disebabkan oleh keterbatasan ilmu manusia yang keliru
dalam menafsirkan ayat tentang susu dalam Al Qur’an sebagai susu ternak
apa saja termasuk sapi, sedangkan seharusnya adalah susu kambing.
Bukti-bukti ilmiah tentang manfaat susu kambing terhadap kesehatan
sebetulnya telah diperoleh manusia hanya saja secara umum publikasinya
masih kalah dibandingkan dengan susu sapi.
Kesiapan Teknologi Pendukung Produksi Susu Kambing
Sesudah mengetahui sangat banyaknya manfaat susu kambing
dibandingkan dengan susu sapi, maka tentu timbul pertanyaan: Mengapa di
Indonesia sulit dijumpai produk susu kambing di toko-toko atau di supermarket-
supermarket? Bukankah kambing bisa hidup di iklim negara kita? Apakah memang
budidaya kambing itu sulit alias tidak prospektif dari sudut pandang ekonomi?
Telah diteliti bahwa budidaya kambing sangat potensial dan realistis untuk
dikembangkan di negara-negara yang sedang berkembang dengan iklim tropis3.
Dari Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai
Penelitian Ternak di Bogor dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di
Indonesia sangat cocok bagi budidaya kambing dari jenis yang bisa dijadikan
sekaligus pemasok susu dan daging, yakni peranakan antara kambing kacang dan
kambing Etawah yang berasal dari India dan dikenal dengan kambing PE[10]. Dalam
laporan penelitian itu disarankan agar ternak kambing yang jantan dibesarkan
untuk dimanfaatkan dagingnya, sedangkan ternak yang betina dibesarkan untuk
diambil susunya. Diperhitungkan bahwa satu ekor kambing PE dapat mencukupi
kebutuhan protein hewani asal susu untuk sebuah keluarga dengan 5 orang anggota
keluarga. Budidaya kambing PE ini sudah menunjukkan keberhasilan di beberapa
daerah sehingga sangat potensial untuk dijadikan proyek nasional bagi negara
kita yang mayoritas penduduknya masih sangat rendah status gizi dan kemampuan
ekonominya.
Jadi, apa lagi yang perlu kita tunggu? Di satu sisi kita
dapat menaikkan taraf kesehatan masyarakat dengan menyediakan sumber protein
hewani yang halal dan thoyyib, dan menaikkan taraf ekonomi rakyat di
pedesaan-pedesaan melalui usaha budidaya kambing ini. Di sisi lain kita dapat
melestarikan salah satu sunnah Rasulullah yang telah banyak dilupakan orang di
negara yang mayoritas penduduknya muslim. Kita bisa mengambil pelajaran dari
negara tetangga kita Malaysia yang telah sukses lebih dahulu dalam
mempromosikan pentingnya peran susu kambing ini secara profesional
Oleh karena itu sudah saatnya para ahli teknologi pengolahan
pangan, ahli gizi, ekonom, ahli budidaya ternak dan jajaran pimpinan di
pemerintahan memikirkan lebih serius lagi dan saling bekerja sama dalam memasyarakatkan
peran penting susu kambing ini dan meningkatkan produksinya. Dalam hal ini ada
dua hal penting yang perlu mendapatkan prioritas: peningkatan produksi susu
dengan tetap memperhatikan kesehatan ternak dan lingkungan, dan peningkatan
keamanan/higiene susu, terutama karena manfaat kesehatan susu kambing sangat
berkurang akibat pemanasan, sedangkan pada umumnya untuk keamanan dan
pengawetan produk susu perlu dipanaskan.
http://alveoli.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar